Sabtu, 04 Oktober 2014

Puisi Pengharapan

Sebuah Pengharapan
(Karya: Fransisca Asteria Nandra Febiola)


Sejenak aku terhentak,
Kakiku berhenti pada satu titik
Kaki yang awalnya semangat untuk berlari,
Kini untuk melangkah pun ia enggan
Mataku memandang ke langit dan menelusuri setiap sudutnya
Seketika, tetes demi tetes air mata menghujani pipiku
Mataku memerah,
Bibirku terbungkam,
Dan hatiku menjerit kesakitan

Perlahan aku menutup mataku
Menenangkan segala gejolak yang menggelora di hatiku
Bibirku menampakkan senyum kecil
Aku menarik nafas panjang dan menghembuskan untaian doa

Perlahan aku membuka mataku
Mengintip pintu impian
Melalui celah langit di antara awan
Aku hanya menyebut satu nama di setiap untaian doaku
Segala harapan segera kukatakan
Aku percaya, percaya, dan percaya,
Bahwa Tuhan akan mendengar setiap doaku
Tuha akan menjawab doaku,
Dan memberikan pelangi di antara hujan yang segera berlalu

Bersama nyanyian air hujan,
Yang samar-samar mulai menghilang,
Angin pun membisikkan kekuatan padaku

Pada setiap kerapuhan yang melandaku (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar