Sebuah Pengharapan
(Karya: Fransisca Asteria Nandra Febiola)
Sejenak aku terhentak,
Kakiku berhenti pada satu titik
Kaki yang awalnya semangat untuk
berlari,
Kini untuk melangkah pun ia
enggan
Mataku memandang ke langit dan
menelusuri setiap sudutnya
Seketika, tetes demi tetes air
mata menghujani pipiku
Mataku memerah,
Bibirku terbungkam,
Dan hatiku menjerit kesakitan
Perlahan aku menutup mataku
Menenangkan segala gejolak yang
menggelora di hatiku
Bibirku menampakkan senyum kecil
Aku menarik nafas panjang dan
menghembuskan untaian doa
Perlahan aku membuka mataku
Mengintip pintu impian
Melalui celah langit di antara
awan
Aku hanya menyebut satu nama di
setiap untaian doaku
Segala harapan segera kukatakan
Aku percaya, percaya, dan
percaya,
Bahwa Tuhan akan mendengar setiap
doaku
Tuha akan menjawab doaku,
Dan memberikan pelangi di antara
hujan yang segera berlalu
Bersama nyanyian air hujan,
Yang samar-samar mulai
menghilang,
Angin pun membisikkan kekuatan
padaku
Pada setiap kerapuhan yang
melandaku (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar